Evakuasi Korban Bencana Alam di Filipina, TNI AL Kirimkan Helikopter Caracal

Personel TNI AU dan Helikopter Caracal yang dikirim untuk misi kemanusiaan di Filipina, Senin (28/10/2024). Foto : Istimewa

FAKTA GRUP – TNI Angkatan Udara (TNI AU) telah mengerahkan helikopter H-225M Caracal untuk mendukung operasi kemanusiaan dan evakuasi korban akibat bencana badai tropis Kristine (Trami) yang melanda wilayah Bicol, Filipina. Langkah ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan yang dijalankan Indonesia untuk membantu negara sahabat.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan hari ini, TNI AU menyebut bahwa helikopter tersebut akan digunakan untuk mencari dan mengevakuasi korban ke fasilitas medis, serta mengirimkan logistik medis dan kebutuhan penting lainnya ke area terdampak.

Selain H-225M Caracal, TNI AU juga bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang mengirimkan helikopter Mi-17 ke lokasi bencana. Kedua jenis helikopter ini akan bersinergi untuk mempercepat proses evakuasi dan distribusi bantuan di Filipina.

Tidak hanya mengirimkan armada helikopter, TNI AU juga mengirimkan dua perwira terbaiknya, yaitu Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja dan Kolonel Pnb Asep Wahyu Wijaya, untuk memimpin misi evakuasi. Mereka akan memimpin tim yang terdiri dari 24 personel gabungan TNI dari tiga matra (Angkatan Darat, Laut, dan Udara) selama 14 hari di Filipina.

Marsma TNI David Yohan Tamboto, Asisten Operasi Kepala Staf Koops Udara Nasional, menyatakan bahwa TNI telah mempersiapkan pasukan dan alutsista terbaik untuk misi ini. Meskipun personel yang dikirim memiliki kemampuan yang memadai, David Yohan tetap menekankan pentingnya menjaga keselamatan selama operasi berlangsung.

“Tim diingatkan untuk selalu menjaga soliditas, profesionalisme, dan mengutamakan keselamatan dalam setiap langkah. Selain itu, mereka juga harus mematuhi hukum dan menghormati budaya setempat selama menjalankan tugas di Filipina,” kata Marsma David Yohan dalam pernyataannya.

Operasi ini merupakan salah satu bentuk solidaritas Indonesia dalam mendukung pemulihan wilayah yang terdampak bencana, sekaligus mempererat hubungan bilateral antara kedua negara.