FAKTA IKN – Pemerintah Provinsi Kalteng terus meningkatkan perekonomian bagi pelaku usaha ataupun UMKM yang ada di daerah tersebut.
Dengan menciptakan atau membuat kebijakan yang memudahkan bagi para pelaku usaha atau UMKM dalam pengembangan usahanya, terutama pada sektor pembiayaan.
Hal itu diungkapkan Sekda Kalteng Nuryakin saat memperingati Hari Koperasi Nasional ke-77, di halaman Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat 12 Juli 2024.
Ia menyebut, Gubernur Kalteng telah meluncurkan program unggulan bagi UMKM, memungkinkan mereka mendapatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp15 juta dan pinjaman dengan agunan untuk jumlah lebih besar.
“Kita sudah ada program yang dicanangkan oleh Pak Gubernur bahwa setiap UMKM tanpa anggunan bisa melakukan pinjaman di Bank Kalteng. Di bawah Rp15 juta bisa tanpa angunan, dan di atas Rp50 juta masih ada angunan tapi ada pendampingan,” sebutnya.
Program ini menawarkan bunga 0 persen atau di bawah rata-rata pasar, disertai pendampingan intensif.
“Tetapi dengan bunga yang 0 persen dan di bawah rata rata,” ucap Nuryakin.
Di sisi lain pada peringatan hari Koperasi Nasional, saat ini perhatian tertuju pada tantangan besar yang dihadapi bangsa menaikkan pendapatan per kapita dari sekitar USD 4.919 pada 2023 menjadi lima kali lipat.
Kemudian ia menambahkan dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, target ambisius ini menuntut upaya kolaboratif dan inovatif.
“Kalau hal tersebut tidak lakukan percepatan secara bersama, terutama dengan pelaku ekonomi usaha kecil mikro ini, maka tentunya akan melambat, makanya gerakan koperasi, dengan usaha koperasi ini betul kita maksimalkan baik dari segi teknologi, pembiayaan, permodalan, maupun pelatihan,” imbuhnya.
Nuryakin juga menyebut koperasi sangat vital dalam membentuk ekosistem usaha yang solid.
Koperasi dapat menjadi katalis bagi usaha mikro untuk berkembang menjadi usaha kecil, kemudian menjadi usaha menengah, dan terhubung ke dalam rantai pasok industri nasional.
Dengan memaksimalkan teknologi, pembiayaan, permodalan, dan pelatihan melalui gerakan koperasi, Indonesia optimis dapat mewujudkan perekonomian yang diharapkan pada tahun 2045.
Kolaborasi antara koperasi dan pengusaha yang telah go internasional menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.***