FAKTA IKN – Pj Bupati Barito Utara Drs. Muhlis menjalani evaluasi capaian kinerja triwulan III tahun 2024 di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri).
Dalam kegiatan ini, Muhlis didampingi Pj Sekda Jufriansyah, Inspektur H Rahmad Muratni, Kepala BPKA Ismail Marzuki, Kadis PUPR, Kadis DLH, Kadis Perkimtan, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan, Kepala BPPD, Kepala BKPSDM, Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Kadis Kominfosandi, Kadis Sosial PMD, Kadis Nakertranskop UKM, Kadisdalduk KB P3A dan Kadis Pertanian.
Sementara tim evaluasi kinerja Pj Bupati Barito Utara di ketuai oleh Brigjen Rustam (Inspektur I Wilayah Kalimantan Tengah), Plh Inspektur II, Ikhsan, Mhd Dimiyathi (Pengawas Utama), Aswan Wastama (Pengawas Utama), Tumonggi Siregar (Auditor Ahli Utama), dan Bahtiar (Pengawas Utama).
Dalam Evaluasi capaian kinerja triwulan III, Pj Bupati Barito Utara Muhlis memaparkan ada 10 indikator prioritas yang merupakan target program prioritas yang harus dicapai, dalam kinerja Pj Bupati Barito Utara selama triwulan III.
Adapun, 10 indikator prioritas yang menjadi program prioritas Pemerintah Kabupaten Barito Utara yang telah berjalan dan mengalami kemajuan yang baik diantaranya, yaitu dibidang kesehatan, stunting, layanan publik, kemiskinan, inflasi, BMUD, penyerapan anggran, perizinan, pengangguran dan kegiatan prioritas.
“Alhamdulillah hari ini kita mengikuti evaluasi kinerja Pj Bupati Barito Utara triwulan III tahun 2024 di Itjen Kemendagri. Dari pelaksanaan evaluasi ini kita Barito Utara sudah mampu menghasilkan capaian-capaian yang signifikan terkait penanganan inflasi, dimana di triwulan terakhir posisi inflasi kita berada di atas tiga dan pada triwulan ini kita justru deflasi artinya angka inflasi minus,” kata Pj Bupati Muhlis usai melaksanakan evaluasi.
Muhlis mengatakan, bahwa hal itu sudah dilakukan bersama-sama oleh jajaran inflasi, mulai dari pengendalian bahan pokok, kemudian juga upaya-upaya untuk menanam cabe bersama-sama, dan selalu rutin melakukan pengecekan barang di dalam gudang serta pasokan-pasokan barang di distributor.
“Selain itu, Perusda Batara membangun, juga memasok beberapa bahan seperti telur, walaupun jumlahnya belum begitu besar hal ini bisa menahan laju kenaikan harga telur di daerah kita Barito Utara,” ujar dia.
Terkait dengan penanganan stunting di Barito Utara, angka stunting berdasarkan hasil survey terbaru (hasil intervensi serentak) sampai dengan tanggal 30 Juni 2024 dari jumah 9180 balita yang diukur, hanya sekitar 400an balita yang stunting.
“Alhamdulillah, kalau dilihat dari angka stunting di Barito Utara justru jauh turun menjadi 4,4 persen kalau di ukur dari sana dibandingkan dengan hasil SKI. Dimana hasil stunting kita berada pada angka 15,03 persen,” kata dia.
Angka tersebut sebenarnya bisa dipertanggungjawabkan dan betul-betul berdasarkan hasil dari pengukuran dan penimbangan bayi-bayi yang ada di Barito Utara. Ini merupakan upaya yang dilakukan bersama-sama seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Utara, terutama tim penanggulangan stunting Kabupaten Barito Utara.
Terkait dengan indikator kemiskinan, Pj Bupati Barito Utara menjelaskan, kemiskinan ekstrem di Kabupaten Barito Utara sudah semakin berkurang jumlahnya, dimana sebelumnya dari ribuan kepala keluarga (KK) menjadi 205 KK.
“Tentunya ini berkat upaya yang dilakukan oleh teman-teman seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Utara dan didukung DPRD Barito Utara, dimana kita sudah menggelentorkan anggaran-anggaran bantuan sosial, juga bantuan pangan dan juga berbagai program termasuk diantaranya adalah bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) yang telah dilakukan beberapa tahun lalu dan tahun ini juga dianggarkan sedemikian rupa,” jelas Muhlis.
Ia menambahkan, tahun ini ada bantuan untuk kebencanaan. Artinya kalau ada bencana kebakaran, langsung diberikan oleh pemerintah daerah kepada korban dan warga yg terdampak.
“Besar bantuan dengan kisaran bantuan sekitar Rp25 juta sampai Rp.28 juta setiap rumah,” pungkas dia.***