FAKTA IKN – TikTok dikabarkan berencana memisahkan kode algoritma secara khusus untuk para penggunanya di AS sehingga nantinya sistem platform untuk kawasan tersebut berdiri secara mandiri.
Laporan dari GSM Arena baru-baru ini menyebutkan rencana pemisahan kode algoritma tersebut sebenarnya sudah direncanakan sejak 2023. Pertama kali dilaporkan oleh Reuters, laporan tersebut menunjukkan bahwa ada ratusan insinyur TikTok maupun dari perusahaan induk TikTok ByteDance yang disiapkan untuk mulai memisahkan jutaan baris kode pemrograman.
Tujuan proyek tersebut adalah untuk membuat basis kode pemrograman terpisah yang independen dari sistem yang digunakan oleh Douyin, platform kembar TikTok di Tiongkok. Kompleksitas tugas itu mungkin memerlukan waktu lebih dari satu tahun untuk menyelesaikannya.
Setiap baris kode TikTok harus ditinjau untuk menentukan apakah baris tersebut dapat dimasukkan ke dalam basis kode pemrograman AS, sesuai dengan persyaratan hukum. Setelah proyek itu selesai, TikTok AS akan menjalankan dan memelihara algoritma rekomendasinya secara independen dan tidak akan terhubung aplikasi TikTok di kawasan-kawasan lainnya.
Namun, perusahaan menyadari bahwa platform TikTok AS mungkin tidak dapat memberikan tingkat kinerja yang sama karena saat ini perusahaan masih mengandalkan insinyur ByteDance di Tiongkok untuk memperbarui dan memelihara basis kode guna memaksimalkan keterlibatan pengguna di dalam aplikasi.
Mungkin saja hal ini dapat mencegah pelarangan TikTok di AS yang aturannya disahkan pada akhir April 2024.
Seperti diketahui di AS, TikTok tengah menghadapi krisis pelarangan setelah pemerintah menyetujui paket keamanan nasional yang ditandatangani menjadi Undang-Undang oleh Presiden Joe Biden.
Peraturan baru itu secara efektif memberikan ultimatum kepada perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk menjual bisnis TikTok di AS ke perusahaan lokal dalam sembilan bulan ke depan. Jika tidak AS bisa memberikan larangan terhadap platform.***