Polisi Ungkap, Satu Keluarga yang Bunuh Diri dalam Kondisi Tangan Terikat

JAKARTA- Polisi mengungkap empat orang satu keluarga yang tewas jatuh dari lantai 22 apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, dalam kondisi tangan terikat tali.”Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA. Ikatan tali tersebut mengikat,” ungkap Kapolsek Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya, Selasa (12/3), seperti dilansir faktaikn.id dari pmj news.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, lanjut dia, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban yang membuat keempat korban meninggal dunia di lokasi kejadian. “Disampaikan luka-luka itu mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Empat orang ditemukan tewas di depan Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Jalan infeksi Teluk Intan, Pejagalan, Kecamatan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).

Korban diketahui satu keluarga di antaranya suami istri beriinisial EA (51) dan AEL (52), serta dua anaknya JW (13), dan JL (16). Mereka diduga tewas usai melompat dari lantai 22.”(Keempat korban) meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat dikonfirmasi.

Gidion menjelaskan, empat korban tewas mengalami luka parah di bagian kepala serta kaki dan tangan. Saat ini jenazahnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan visum.”Ditemukan luka kepala bagian belakang pecah dan patah kedua kaki dan tangan,” ucapnya.(rfk/ind)