NASIONAL – Ditengah dimulainya reformasi kepolisian yang digadang bakal membersihkan institusi Polri dari praktik koruptif dan kolutif, publik kembali dikejutkan dengan kembali beredarnya video kemunculan sosok AS, yang diduga “raja tambang ilegal” Kalimantan Barat.
Ia terlihat ikut merayakan kemenangan klub Bhayangkara Presisi dalam final Proliga Voli 2025 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu malam, 11 Mei 2025 lalu.
Baca Juga: Bak Aksi Koboi, Tambang Emas Ilegal Beroperasi di Depan Rumah Polisi Sintang
AS tampak berbaur dengan jajaran pejabat tinggi Polda Kalbar dalam pesta kemenangan tersebut.
Padahal, desakan masyarakat Kalimantan Barat agar kepolisian menindak tegas AS kian nyaring belakangan ini, meskipun begitu, sosok yang dikenal dan diduga sebagai raja tambang ilegal itu sampai saat ini tidak pernah sedikit pun tersentuh oleh hukum.
Dalam laga final pada waktu itu, Bhayangkara Presisi berhasil menundukkan Jakarta LavAni Livin Transmedia dan keluar sebagai juara musim kompetisi 2025.
Klub yang diasuh langsung oleh jajaran kepolisian ini sukses mengangkat trofi, namun sorotan publik justru tertuju pada kehadiran AS yang larut dalam euforia bersama para petinggi polisi.
Senjawati, mahasiswa S2 Di yogjakarta asal Kalimantan Barat, yang pada saat itu menyaksikan langsung pertandingan partai final tersebut, mengaku kaget melihat sosok yang selama ini dikenal di kampung halamannya sebagai pengusaha emas diduga ilegal ini bisa duduk berdampingan dengan pejabat tinggi Polda.
“Saya heran, AS Yang sudah bukan rahasia umum lagi dikenal masyarakat Kalbar sebagai raja tambang diduga ilegal, malah bisa berbaur dengan petinggi kepolisian. Kok bisa? Pantas saja dia kebal hukum,” ujar Senjawati kepada Fakta Kalbar (jumat, 26/9).
Menurutnya, kondisi ini menegaskan jurang ketidakadilan hukum di Indonesia.
Baca Juga: Jaksa Agung: Tambang Timah Ilegal di Laut Mulai Menggila, Satgas Permanen Mendesak!
“Rakyat kecil kalau salah sedikit langsung ditangkap polisi. Tapi mafia kakap malah dijadikan teman akrab. Jangan-jangan dia ikut membiayai acara dan akomodasi pejabat di Yogyakarta itu. Bagaimana rakyat bisa percaya kepolisian kalau seperti ini?” katanya.
Kehadiran AS di tengah pejabat tinggi Polri memicu reaksi negatif warga Kalbar di tengah bergulirnya reformasi kepolisian.
Peristiwa ini seakan membenarkan tudingan selama ini tentang kedekatan para mafia tambang dengan aparat penegak hukum, bahkan hingga ke pucuk pimpinan.
Fakta Kalbar mencoba meminta konfirmasi langsung kepada AS pada Minggu, 28 September 2025, mengenai hubungannya dengan pejabat tinggi Polda Kalbar sehingga bisa berada di tempat khusus tersebut, serta tanggapannya atas tudingan sebagai mafia tambang.
Namun hingga berita ini diturunkan, AS tidak memberikan jawaban, meski pesan yang dikirim terlihat terkirim dan sudah dibaca.
(red)