SIDOARJO – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan membangun kembali gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk dan menewaskan 67 orang.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa setelah dilakukan perhitungan, biaya pembangunan ulang ternyata lebih hemat dibanding biaya perbaikan gedung yang rusak.
Baca Juga: Pakar ITS Sebut Konstruksi Ponpes Al Khoziny Gagal Total: Kolom Utama Melengkung, Tak Sesuai Standar
“Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah, Insya Allah. Cuman dari APBN, tapi tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta. Cuma, sementara waktu dari APBN,” ujar Menteri Dody.
Ia menambahkan, meskipun alokasi anggaran untuk pondok pesantren seharusnya berada di bawah wewenang Kementerian Agama, namun kondisi darurat yang terjadi di Ponpes Al Khoziny membuat Kementerian PU mengambil peran.
“Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat. Yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk,” pungkasnya.
Pembangunan Ulang Ponpes Al Khoziny akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai sumber utama, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya bantuan dari pihak swasta.
Keputusan ini diambil untuk memastikan gedung yang baru lebih kokoh dan aman bagi para santri dan pengajar.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kualitas bangunan, terutama fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah.
Baca Juga: Tragedi Musala Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 14 Orang, 49 Santri Masih Dicari
Langkah cepat yang diambil oleh Kementerian PU menunjukkan respons tanggap pemerintah terhadap bencana.
Dengan pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny, diharapkan aktivitas pendidikan dan keagamaan di pondok pesantren tersebut dapat segera pulih kembali, memberikan tempat yang layak dan aman bagi para santri untuk menuntut ilmu.
(*Red)