Ternyata Pemberian Angpao Ada Aturannya: Siapa Penerima dan Berapa Jumlahnya

Oplus_131072

 

FAKTA GROUP – Angpao adalah salah satu tradisi yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan Tahun Baru Imlek. Amplop merah yang berisi uang ini melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan berkah dari pemberi kepada penerima. Namun, ada aturan dan tradisi tertentu yang menentukan siapa yang berhak menerima angpao. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai penerima angpao dalam budaya Tionghoa.

Makna Angpao dalam Tradisi Imlek

Angpao, atau dalam bahasa Mandarin disebut “hongbao”, memiliki arti harfiah “amplop merah.” Warna merah melambangkan keberuntungan dan perlindungan dari energi buruk, sementara uang di dalamnya melambangkan doa untuk kemakmuran dan kebahagiaan.

Memberikan angpao bukan hanya tentang berbagi rezeki, tetapi juga melambangkan harapan agar penerima mendapatkan keberuntungan sepanjang tahun baru.

Siapa yang Berhak Menerima Angpao?

  1. Anak-anak
    Anak-anak adalah penerima utama angpao dalam tradisi Imlek. Angpao diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak sebagai simbol doa untuk kesehatan, kebahagiaan, dan masa depan yang cerah.
  2. Kaum Lajang
    Dalam tradisi Tionghoa, angpao diberikan kepada mereka yang belum menikah, terlepas dari usia mereka. Status pernikahan menjadi penentu utama, karena menikah dianggap sebagai tanda kemandirian dan tanggung jawab finansial.
  3. Orang yang Lebih Muda atau Berstatus Sosial Lebih Rendah
    Dalam beberapa keluarga, angpao juga diberikan kepada orang yang lebih muda atau berstatus sosial lebih rendah sebagai bentuk penghormatan dan doa keberuntungan.
  4. Kerabat Dekat dan Teman
    Selain anak-anak dan kaum lajang, kerabat dekat seperti keponakan, sepupu, atau teman dekat yang lebih muda juga sering menerima angpao. Hal ini tergantung pada hubungan keluarga dan tradisi masing-masing.
  5. Orang yang Membantu Selama Imlek
    Dalam beberapa tradisi, angpao juga diberikan kepada orang-orang yang membantu selama perayaan Imlek, seperti asisten rumah tangga, penjaga keamanan, atau pekerja lainnya, sebagai bentuk penghargaan dan doa keberuntungan.

Siapa yang Tidak Menerima Angpao?

  1. Orang yang Sudah Menikah
    Dalam tradisi Tionghoa, mereka yang sudah menikah tidak lagi menerima angpao, melainkan menjadi pihak yang memberikan angpao. Pernikahan dianggap sebagai tanda bahwa seseorang telah mandiri secara finansial dan mampu berbagi keberuntungan.
  2. Orang yang Lebih Tua
    Orang yang lebih tua biasanya tidak menerima angpao dari yang lebih muda, kecuali dalam situasi tertentu, seperti anak memberikan angpao kepada orang tua atau kakek-nenek sebagai tanda bakti dan penghormatan.

Aturan Pemberian Angpao

  1. Jumlah Uang dalam Angpao
    Jumlah uang dalam angpao biasanya disesuaikan dengan hubungan antara pemberi dan penerima. Angka-angka tertentu, seperti 8 (yang melambangkan keberuntungan), sering dipilih. Sebaliknya, angka 4 dihindari karena melambangkan kematian dalam budaya Tionghoa.
  2. Pemberian dengan Tangan Kedua
    Angpao selalu diberikan dengan kedua tangan sebagai tanda hormat, dan penerima juga menerimanya dengan kedua tangan.
  3. Ucapan Selamat
    Sebelum menerima angpao, penerima biasanya mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek atau doa keberuntungan kepada pemberi sebagai bentuk penghargaan.

Kesimpulan

Tradisi pemberian angpao bukan hanya tentang berbagi rezeki, tetapi juga sarat makna simbolis. Anak-anak, kaum lajang, dan orang yang lebih muda biasanya menjadi penerima utama angpao, sementara orang yang sudah menikah atau lebih tua menjadi pemberi. Dengan mengikuti aturan dan makna di balik tradisi ini, angpao menjadi simbol harapan dan keberuntungan yang mempererat hubungan keluarga dan komunitas selama perayaan Imlek.