FAKTA GROUP – Permainan Liong, atau tari naga, adalah salah satu tradisi budaya Tionghoa yang telah mendunia. Sama seperti Barongsai, Liong sering ditampilkan dalam perayaan Tahun Baru Imlek, festival budaya, dan acara-acara besar lainnya. Namun, permainan Liong memiliki keunikan tersendiri karena melibatkan gerakan naga yang panjang dan dinamis, yang melambangkan kekuatan, keberuntungan, dan harmoni.
Asal Usul Permainan Liong
Permainan Liong berakar dari tradisi Tionghoa kuno yang menghormati naga sebagai makhluk mitologi yang suci dan penuh kekuatan. Dalam budaya Tionghoa, naga tidak dianggap sebagai makhluk menakutkan seperti dalam beberapa budaya lain, melainkan sebagai simbol kebaikan, kekuatan, dan pembawa keberuntungan.
Naga dalam permainan Liong sering dikaitkan dengan air, hujan, dan kesuburan. Oleh karena itu, permainan ini awalnya dilakukan sebagai ritual untuk memohon hujan pada masa-masa kekeringan. Catatan sejarah menunjukkan bahwa permainan Liong telah ada sejak masa Dinasti Han (206 SM–220 M) dan terus berkembang hingga menjadi bagian penting dari budaya Tionghoa.
Makna Filosofis
Permainan Liong melambangkan harmoni antara manusia dan alam. Gerakan naga yang panjang dan melengkung mencerminkan aliran energi yang tidak terputus, yang dikenal sebagai “Qi.” Selain itu, naga dianggap sebagai penghubung antara langit dan bumi, sehingga tarian ini juga dipercaya dapat membawa berkah dan keseimbangan.
Ciri Khas Permainan Liong
- Naga Panjang
Naga dalam permainan Liong biasanya memiliki panjang yang bervariasi, mulai dari beberapa meter hingga lebih dari 100 meter, tergantung pada jumlah pemain. Semakin panjang naga, semakin besar simbol kekuatan dan keberuntungannya. - Warna dan Desain
Kostum naga dihiasi dengan warna-warna cerah, seperti merah, emas, dan hijau, yang melambangkan kebahagiaan, kemakmuran, dan harmoni. Kepala naga sering dibuat besar dan ekspresif, dengan mata yang mencolok dan tanduk yang melambangkan kekuatan. - Gerakan Dinamis
Permainan Liong melibatkan sekelompok pemain yang menggerakkan tubuh naga dengan tongkat. Gerakan ini dirancang untuk menyerupai naga yang hidup, dengan lengkungan, lompatan, dan putaran yang dinamis. - Iringan Musik Tradisional
Permainan Liong diiringi oleh musik tradisional yang terdiri dari drum, simbal, dan gong. Irama musik yang kuat dan ritmis memberikan semangat kepada para pemain dan penonton.
Permainan Liong di Indonesia
Permainan Liong masuk ke Indonesia bersama dengan migrasi masyarakat Tionghoa pada abad ke-15. Seiring waktu, permainan ini menjadi bagian dari perayaan Imlek dan festival budaya di berbagai daerah, seperti Jakarta, Medan, Pontianak, dan Singkawang.
Pada masa Orde Baru, seperti halnya Barongsai, permainan Liong sempat dilarang karena dianggap sebagai ekspresi budaya asing. Namun, setelah reformasi pada tahun 1998, permainan ini kembali hidup dan menjadi bagian penting dari keberagaman budaya Indonesia.
Kompetisi dan Popularitas Global
Permainan Liong tidak hanya dipertunjukkan dalam festival budaya, tetapi juga menjadi ajang kompetisi internasional. Negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat memiliki komunitas yang aktif mempromosikan permainan ini. Kompetisi Liong sering menilai kreativitas gerakan, keindahan kostum, dan keselarasan antara pemain dan musik.
Kesimpulan
Permainan Liong adalah warisan budaya Tionghoa yang kaya akan makna filosofis dan simbolisme. Dengan gerakan naga yang dinamis dan penuh energi, permainan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan tentang harmoni, keberuntungan, dan penghormatan terhadap tradisi. Di Indonesia, permainan Liong menjadi salah satu bentuk keberagaman budaya yang memperkaya identitas bangsa.